Dalam artikelnya, Sismanto menyatakan bahwa minat merupakan salah satu disposisi (kecenderungan) individu yang berdasar pada kesenangan dan hasrat yang selalu timbul untuk memiliki atau melakukan sesuatu. Minat seseorang menimbulkan motivasi untuk mendapatkan atau melakukan apa yang diminatinya. Besar atau kecilnya minat yang ada dalam dirinya terhadap sesuatu berpengaruh pada kuat atau lemahnya motivasi yang dimilikinya. Dengan demikian, minat baca seorang siswa akan mempengaruhi motivasinya untuk membaca.
Pada umumnya, minat baca masyarakat Indonesia masih sangat rendah. Salah satu indikatornya yaitu jumlah surat kabar yang dikonsumsi oleh masyarakat. Idealnya, satu surat kabar dikonsumsi sepuluh orang (1:10). Tetapi di Indonesia satu surat kabar dikonsumsi 45 orang (1:45). Di Srilanka sudah 1:38 bahkan di Filipina 1:30. Sangat jelas terlihat kalau minat baca masyarakat bangsa Indonesia masih sangat rendah Permasalahan tentang minat baca dikalangan anak-anak maupun orang dewasa di negeri ini sudah banyak ditulis di koran, maupun majalah, sebagai topik penelitian atau makalah untuk diseminarkan. Pernah disampaikan oleh Drs. H. Athaillah Baderi, Pustakawan Utama Perpusnas RI dalam makalahnya “Kalau kita boleh menghitung-hitung biaya seminar yang pernah dilaksanakan di negeri ini barangkali sudah dapat mendirikan sebuah perpustakaan megah di Ibukota Negara Republik. Namun topik ini tetap menarik dan aktual , mengapa? sebab setelah begitu banyak ditulis dan dibicarakan masih saja belum tampak peningkatan minat baca yang signifikan. Indikator rendahnya minat baca adalah dihitung dari jumlah buku yang diterbitkan, memang masih jauh di bawah penerbitan buku di negara berkembang lainnya seperti Malaysia, Singapura dan India atau negara-negara maju lainnya. Berdasarkan data dari International Publisher Association Kanada, produksi perbukuan paling tinggi ditunjukkan oleh Inggris, yaitu mencapai rata-rata seratus ribu judul buku per tahun. Tahun 2000 saja sebanyak 110.155 buah judul buku yang diterbitkan. Posisi kedua ditempati Jerman dengan jumlah judul buku yang diterbitkan pada tahun 2000 mencapai 80.779 buah judul, Jepang sebanyak 65.430 judul buku. Sementara itu, Amerika Serikat menempati urutan keempat. Indonesia pada tahun 1997 pernah menghasilkan lima ribuan judul buku. Tetapi, tahun 2002 tercatat hanya 2.700-an judul. Sangat jauh apabila dibandingkan dengan produksi penerbitan buku tingkat dunia.
Menanamkan minat baca memang bukan hal yang mudah (tidak semudah membalikkan telapak tangan). Hal ini memerlukan proses yang cukup lama, yang dimulai dari lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Namun dalam hal ini, lingkungan keluargalah yang paling berperan penting.
Dalam tulisannya, Purwono (Fasilitator Masyarakat Pengembangan Perpustakaan di kabupaten Banyumas) menyatakan bahwa ada banyak faktor penghambat, mengapa minat baca di Indonesia rendah, diantaranya: Pertama, pembelajaran di Indonesia belum membuat anak-anak/siswa/mahasiswa harus membaca (lebih banyak lebih baik), mencari informasi/pengetahuan lebih dari apa yang diajarkan. Kedua, banyaknya jenis hiburan, permainan (game) dan tayangan TV yang mengalihkan perhatian anak-anak dan orang dewasa dari buku. Ketiga, banyak tempat hiburan untuk menghabiskan waktu seperti taman rekreasi, tempat karaoke, night club, mall, supermarket dan lain-lain. Keempat, budaya baca memang belum diwariskan secara maksimal oleh nenek moyang. Kita terbiasa mendengar dan belajar dari berbagai dongeng, kisah, adat istiadat secara verbal dikemukakan orang tua, tokoh masyarakat penguasa zaman dulu, anak-anak didongengi secara lisan, tidak ada pembelajaran (sosialisasi) secara tertulis, tidak ada pembelajaran (sosialisasi) secara tertulis, jadi tidak terbiasa mencapai pengetahuan melalui bacaan. Kelima, sarana untuk memperoleh bacaan, seperti perpustakaan atau taman bacaan, masih merupakan barang aneh dan langka. Hampir di semua sekolah, jenis dan jenjang pendidikan perpustakaannya masih belum memenuhi standar sarana dan prasarana pendidikan. Perpustakaan sekolah belum sepenuhnya berfungsi, jumlah buku-buku perpustakaan jauh dari mencukupi kebutuhan tuntutan membaca sebagai basis pendidikan serta peralatan dan tenaga yang tidak sesuai dengan kebutuhan, Padahal perpustakaan sekolah merupakan sumber membaca dan sumber belajar sepanjang hayat yang sangat vital dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Mengetahui begitu pentingnya budaya membaca, maka sejak saat ini juga mari kita mencanangkan gemar membaca untuk diri kita sendiri, keluarga dan masyarakat sekitar. Untuk meningkatkan minat baca harus dimulai dari usia sangat dini karena minat ini tumbuh sebagai hasil kebiasaan membaca, peran orangtua terutama ibu sangat penting dalam meningkatkan minat baca anak, kalau biasanya sebelum tidur anak-anak didongengi secara verbal, mulailah sekarang mendongeng dengan membaca sebuah buku, jadi si anak melihat sang ibu membaca sambil mendengarkan apa yang dibaca.
Dalam buku yang berjudul “Cara Menumbuhkan Minat Baca Anak” menyatakan bahwa, minat dan kemampuan membaca dibentuk dari keluarga di mana dia dibesarkan. Berikut cara meningkatkan minat baca anak yaitu :
- Bacakan buku sejak anak lahir. Sebaiknya, anak dikenalkan dengan buku sedini mungkin, sejak anak masih bayi, bahkan ketika masih di dalam kandungan. Berdasarkan hasil penelitian, bayi yang terbiasa diajak berkomunikasi dan dibacakan cerita (bahkan sejak di dalam kandungan) akan mempunyai kemampuan bahasa yang lebih tinggi dibandingkan bayi yang hanya didiamkan saja. Jadi, untuk mengenalkan buku pada anak, jangan tunggu sampai anak bisa membaca sendiri.
- Dorong anak bercerita tentang apa yang telah didengar atau dibacanya. Anak sangat suka ketika diajak untuk mendiskusikan apa yang baru saja mereka baca atau kita ceritakan. Untuk mendorong anak Anda menceritakan kembali apa yang sudah dibacanya, Anda bisa mengajukan sejumlah pertanyaan dari apa yang telah dibaca. Selain itu, gunakan cara-cara kreatif, misalnya kalau kita sudah membacakan suatu buku, minta anak untuk gantian bercerita. Kalau dia tidak mau, gunakan ide lain, misalnya dengan merekam suaranya ketika bercerita. Hal tersebut akan membuat anak bersemangat.
- Ajak anak ke toko buku/perpustakaan. Jadikan toko buku sebagai tempat singgah yang menyenangkan bagi anak dengan membiasakan mereka untuk mengunjunginya. Berikan kepercayaan pada mereka untuk memilih sendiri buku yang mereka minati, namun tetap dalam batasan-batasan seleksi orang tua. Tanamkan juga sikap selektif dalam memilih buku kepada anak. Selain toko buku, dorong pula anak Anda untuk rajin mengunjungi perpustakaan-perpustakaan yang bisa mereka akses, baik perpustakaan sekolah maupun perpustakaan umum.
- Beli buku yang menarik minat anak. Orang tua harus peka dengan minat anak dan memfasilitasinya dengan buku yang sesuai minat mereka supaya minat baca mereka berkembang, asalkan buku tersebut masih masuk dalam kategori buku bermutu menurut orang tua. Agar wawasan anak berkembang, tidak terpaku pada minat bacanya terhadap buku-buku tertentu, belilah dua buku, satu buku pilihan anak dan satunya tambahan pilihan Anda bagi anak.
- Sisihkan uang untuk membeli buku. Sediakan anggaran khusus untuk membeli buku. Jadikan buku sebagai kebutuhan yang penting bagi anak daripada membelikan anak macam-macam mainan yang manfaatnya masih dapat dipertanyakan.
- Nonton filmnya dan beli bukunya. Menurut Prof. Yohanes Surya, seorang fisikawan Indonesia, anak-anak akan sangat antusias jika mereka bisa membaca buku-buku dari tokoh film yang sudah mereka kenal atau tonton filmnya. Jadi, Anda bisa mengajak anak Anda menonton filmnya dulu, baru kemudian memberikan bukunya kepada anak untuk dibaca atau sebaliknya.
- Ciptakan perpustakaan keluarga. Jika memungkinkan, buatlah perpustakaan keluarga di rumah. Tidak harus mewah dan lengkap, mulailah dari yang sederhana dulu. Kumpulkan buku anak dalam satu lemari khusus yang mudah mereka akses.
- Tukar buku dengan teman. Semakin banyak koleksi buku yang dimiliki anak semakin baik. Namun, jika hal tersebut terhambat oleh terbatasnya dana yang ada, Anda bisa menyiasatinya dengan saling menukar buku dengan temannya. Atau jika Anda, sebagai orang tua, mempunyai teman yang juga mempunyai anak seusia dengan anak Anda sampaikan ide untuk saling meminjamkan koleksi buku dengan catatan masing-masing pihak menjaga kebersihan dan keutuhan buku. Hal ini bisa menghemat sekaligus memperluas wawasan anak dengan banyak buku yang sudah dibacanya.
- Hilangkan penghambat seperti TV atau Playstation. Menonton televisi atau playstasion yang pada umumnya disukai anak bukanlah hobi yang harus dilarang, tapi sebaiknya dibatasi. Supaya waktu anak bisa dialokasikan untuk membaca buku. Orang tua dianjurkan untuk mengendalikan pemakaian televisi oleh anak-anak mengingat tayangan-tayangan yang sering kali tidak sesuai untuk kosumsi anak.
- Beri hadiah (reward) yang memperbesar semangat membaca. Anak akan sangat bersemangat jika diberi penghargaan/hadiah. Pakailah cara itu untuk merangsang minat baca anak.
- Jadikan buku sebagai hadiah (reward) untuk anak. Pilihlah buku sebagai hadiah untuk anak jika ada acara-acara penting, seperti ulang tahun, kenaikan kelas, dll. Jadikan buku sebagai barang berharga yang dinanti-nantikan oleh anak. Jika anak sudah mencintai buku, hadiah buku akan menjadi hadiah yang menyenangkan hatinya.
- Jadikan kegiatan membaca sebagai kebiasaan setiap hari. Kegiatan membaca setiap hari akan menumbuhkan minat baca anak sekaligus membentuk kebiasaan membaca pada anak. Kalau Anda orang tua yang sibuk, lima atau sepuluh menit setiap harinya untuk membacakan cerita kepada anak Anda akan sangat bermanfaat. Jika anak Anda sudah bisa membaca sendiri, Anda tinggal menemaninya membaca sambil Anda juga membaca buku favorit Anda.
- Dramatisasi buku yang Anda baca. Ubahlah cara baca Anda ketika anak Anda kurang atau tidak tertarik dengan buku yang Anda bacakan untuknya. Tambahkan kosakata dan kalimat yang menarik dan dramatisasilah cerita yang sedang Anda bacakan, caranya dengan gerakan-gerakan tubuh, mimik muka dan intonasi suara. Anak-anak akan tertarik.
- Buatlah buku sendiri. Anak akan sangat senang jika mereka atau Anda membuatkan buku untuk mereka sendiri. Anda bisa membuat buku untuk anak seperti: buku biografi anak,
- Jadilah teladan. Teladan orang tua lebih berdampak daripada kata-kata. Biarkan anak melihat Anda membaca. Jika hal tersebut sering dia lihat mereka menjadi terbiasa dengan kegiatan membaca tersebut. Jika Anda mengetahui membaca itu penting, namun kita tidak menyukainya, upayakan agar minat baca Anda meningkat.
Selain buku, untuk menunjang peningkatan minat baca, maka perpustakaan pun menjadi sarana yang perlu mendapat perhatian khusus sebagai pusat pengembangan minat dan kegemaran membaca yang sering dipakai acuan untuk mengukur kemajuan suatu bangsa. Ia seolah jantung yang memompakan semangat pemenuhan rasa ingin tahu (curiousity). Bahkan karena pentingnya perpustakaan pemerintah mencanangkan bulan September sebagai bulan gemar membaca dan hari kunjung perpustakaan.
Konon, Julius Caesar, raja Roma, pernah menyerang ke Mesir. Namun, ternyata Mesir memiliki tentara yang sangat kuat. Saking kuatnya, dia pun beserta pasukannya terjepit. Dalam keadaan terjepit itulah, Julius Caesar memiliki ide untuk menghindari musuh, yaitu dengan cara membakar perpustakaan besar Mesir yang bernama Alexandria. Berhasilkah dia? Tentu saja, Caesar berhasil meloloskan diri dari kepungan tentara Mesir. Rupanya dia telah mempelajari kalau orang-orang Mesir sangat menghargai perpustakaannya, melebihi harga seorang raja Roma sehingga mereka rela meloloskan musuhnya demi sekumpulan buku yang disusun secara sistematis (berupa papyrus). Mereka sadar, melalui perpustakaan, pengetahuan yang mereka peroleh dapat diwariskan ke generasi berikutnya dan digunakan sebagai jembatan perantara dalam meningkatkan terus peradabannya ke tingkat yang lebih tinggi. Lalu, bagaimanakah di negara kita? Apabila kita menengok kondisi perpustakaan di negara kita, terutama perpustakaan sekolah, maka akan banyak mengundang keprihatinan karena selain miskin koleksi pustaka, juga kondisi tempatnya yang lebih mirip gudang penyimpanan buku dari pada perpustakaan sekolah. Oleh karenanya tujuan perpustakaan sebagai pusat pengembangan minat dan kegemaran membaca tidak bisa terwujud. Minimnya jumlah perpustakaan yang kondisinya memadai. Menurut data dari Deputi Pengembangan Perpustakaan Nasional RI (PNRI) dari sekitar 300.000 SD hingga SLTA, baru 5% yang memiliki perpustakaan. Bahkan diduga hanya 1% dari 260.000 SD yang mempunyai perpustakaan. Juga baru sekitar 20% dari 66.000 desa/kelurahan yang memiliki perpustakaan memadai (Kompas, 25/7/02). Memang bila kita mengamati kondisi perpustakaan di sekolah akan menjumpai hal-hal berikut :
1. Masih terlihat adanya rasa kurang peduli pada sejumlah kepala sekolah dan guru terhadap buku dan perpustakaan yang ada. Masih banyak terlihat ruang-ruang perpustakaan yang tidak terpelihara, buku-buku tidak tertata baik dan terlihat kumuh. Kondisi seperti ini tentu berdampak negatif terhadap minat siswa untuk mau membaca. Masih banyak kepala sekolah yang kurang berminat menyisihkan dana anggaran untuk keperluan pengadaan buku atau tambahan buku baru.
2. Kedua, kegiatan-kegiatan yang mendorong siswa untuk mau membaca atau menggunakan perpustakaan sebagai sumber belajar kurang direncanakan oleh sekolah. Banyak perpustakaan sekolah yang hanya buka pada saat jam istirahat selama 15 menit sehingga siswa yang berkunjung ke perpustakaan hanya cukup untuk membuka-buka lembaran gambar di majalah. Sedang jam khusus untuk membaca di perpustakaan jarang ada di sekolah atau tidak ada sama sekali.
3. Ketiga, kurang terjalinnya hubungan baik antara pihak sekolah dengan pihak luar, terutama orang tua sebagai stake holder-nya untuk membuat perpustaaan sekolah sesuai dengan standar yang ada. Di Jepang sejak 1955 telah terbentuk Parent Teacher Association (PTA) Mother Library atau perpustakaan yang dikelola oleh perkumpulan orang tua murid dan guru. Mereka mengembangkan sistem distribusi buku ke daerah terpencil yang tidak terjangkau oleh perpustakaan keliling. Bagi mereka yang tidak bersekolah karena alasan prinsip tidak punya biaya seperti yang dialami anak-anak jalanan serta bagi anak-anak usia sekolah di luar jam sekolah perlu dipikirkan bagaimana mengatasinya. Pemerintah perlu memperbanyak armada mobil perpustakaan keliling ke kampung-kampung. Selain itu perlu menggalang kerja sama dan menggugah kesadaran masyarakat untuk membuat taman bacaan di lingkungan tempat tinggalnya. Beberapa yayasan yang menyelenggarakan taman bacaan untuk anak-anak di daerah pinggiran semacam: Yayasan Alang-Alang Jakarta, Ibu Kembar dan Pendidikan Anak Miskin Jakarta, Taman Bacaan milik yayasan artis Yessy Gusman perlu mendapat dukungan semua pihak berupa materi maupun nonmateri.
Sebagai suatu terobosan (sudah diterapkan dibeberapa sekolah), pihak perpustakaan dapat menerapkan reading campaign, setiap peminjam buku (siswa) diberikan kesempatan 2-3x seminggu, kemudian sehari/dua hari setelah itu mereka akan ditanya tentang isi buku yang mereka baca. Bagi mereka yang bisa menceritakan isi buku tersebut dengan baik dan benar, akan mendapat stamp di bagian belakang buku harian anak yang memang disediakan untuk catatan buku yang sudah dibaca. Di akhir semester nanti ada pengumuman 10 anak pembaca buku terbanyak dan mereka akan dapat hadiah. Terbukti cara ini efektif sekali memancing minat baca anak-anak, semua jadi berlomba membaca untuk mendapatkan sebuah stamp.
Dari semua ulasan yang telah dibahas menyangkut minat baca masyarakat bangsa Indonesia, mulai dari keadaan negara kita jika dibandingkan dengan negara berkembang lainnya, hingga ke faktor-faktor penyebabnya, sampai solusi alternatif, pada dasarnya hal itu kembali ke diri kita masing-masing. Mari kita tingkatkan minat baca untuk membuka gerbang dunia. Ingatlah selalu slogan “jangan kecewa jika dunia tidak mengenal kita, tapi kecewa-lah jika kita tidak mengenal dunia”.

Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKunjungi alamat blog saya : tesyanatrisnadewi.blogspot.com
BalasHapuskunjungi alamat blog saya : rusmaantara.blogspot.com
BalasHapusbu, ini alamat blog saya
BalasHapussurasiawan.blogspot.com (Sura) 1412061040
Om Swastyastu,
BalasHapusIbu, ini alamat blog saya dwisanmadi.blogspot.com
mynewblogwidi.blogspot.com (widi) 1412061026
BalasHapusKunjungi alamat blog saya : radityagitacandra.blogspot.com
BalasHapushttp://nikenrima07.blogspot.com (Niken) 1412061036
BalasHapusKonbanwa.. Ini alamat blog saya bu ayucahyanigokasei.blogspot.com :)
BalasHapushttp://wayannilawati.blogspot.com (NILA) 1412061037
BalasHapusIni alamat blog saya bu : komangjuliantini12.blogspot.com
BalasHapusKunjungi blog sederhana saya bu sugi .
BalasHapusdwiagustini1995.blogspot.com
Suksma .
Kunjungi blog saya bu,
BalasHapusyuliarmini18.blogspot.com
Suksma :)
kunjungi alamat blog saya,
BalasHapushandrecipta.blogspot.com
terimakasi
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapuskunjungi alamat blog saya,
BalasHapusdhitawulan07.blogspot.com
terimakasih :)
kunjungi alamat blog saya dedyhendrawan.blogspot.com
BalasHapusarigatou
kunjungi alamat blog saya: handrekaaryadi.blogspot.com
BalasHapusselamat malam bu, ini alamat blog saya bu: indahmira.blogspot.com
BalasHapusmembaca merupakan hal yg terpenting dalam kehidupan supaya mendapatkan ilmu
BalasHapusmembaca merupakan hal yg terpenting dalam kehidupan supaya mendapatkan ilmu
BalasHapuskunjungi alamat blog saya dedyhendrawan.blogspot.com
BalasHapusarigatou
Kunjungi Blog Saya , anandaputra87.blogspot.com
BalasHapusselamat malam bu, ini alamat blog saya : rianigokasei.blogspot.com
BalasHapusselamat malam bu, ini alamat blog saya : madeyuliasih.blogspot.com
BalasHapuskunjungi blogspot saya, restumahardika23.blogspot.com
BalasHapuskunjungi blog saya putuindraapriantara.blogspot.com
BalasHapuskunjungi blog saya putuindraapriantara.blogspot.com
BalasHapuskunjungi blog saya http://satyadarma17.blogspot.com mksii ibuk beri komentar yha buk trimakasih :)
BalasHapusdeviliastari.blogspot.com (1412061067)
BalasHapuskunjungi blog saya aryakevin.blogspot.com
BalasHapusdari kelas 1B pendidikan bahasa jepang
:v
Terimakasih
Kunjungi Blog Saya http://komangyasintadewi.blogspot.com/ dari kelas 1B Pendidikan Bahasa Jepang :D
BalasHapuskunjungi blog saya http://silviaardianti.blogspot.com/
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapuskunjungi blog saya bu' http://fakhriannigokasei.blogspot.com/
BalasHapusterimakasih bu' :)
kunjungi blog saya bu' http://fakhriannigokasei.blogspot.com/
BalasHapusterimakasih bu' :)
silakan kunjungi blog saya bu ayuninganggaryani.blogspot.com
BalasHapus